Saat kita berbicara mengenai sinetron,, hal pertama yang akan kita lihat ialah bagaimana ceritanya dan ceritanya akan dibuat dalam berapa episode,, dll.. Lalu saat sinetron tersebut sudah berjalan dan tiba2 di pindahkan jam tayangnya atau tiba – tiba penayangannya diberhentikan,, lagi2 kita pasti akan bertanya - tanya.. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ada begitu banyak pertanyaan yang terngiang di benak kita saat kita menyaksikan suatu program acara di televisi.. Bagi kita yang masih awam terhadap seluk beluk dunia pertelevisian,, tentu saja tidak mengetahui secara persis apa sebenarnya yang terjadi dibalik semua itu.. Tapi hal tersebut akan lain halnya apabila pertanyaannya diajukan kepada para pengelola stasiun televisi.. Karena mereka pasti akan menjawab dengan kompak bahwa semua itu terjadi karena rating televisi.
Oleh karena itu,, sekarang aku akan membahas mengenai rating suatu program televisi dan juga bagaimana rating yang terjadi dalam suatu sinetron.. Oleh karena itu baca blog ini sampai habis ya teman – teman.. Karena ini adalah pertemuan kita yang kedua setelah aku menyelesaikan ujian tengah semester aku kemarin.. dan langsung saja ya kita mulai..
Secara umum,, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu.. Rating merupakan data kepemirsaan televisi.. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif.. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata - rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan..
Dengan kata lain,, data kepemirsaanlah yang mengukur persentase pemirsa suatu televisi untuk mengetahui televisi tersebut mempunyai kekuatan yang sangat besar apa tidak. Jika pemirsa suatu program banyak,, maka rating TV akan naik,, pengiklan yang akan mengiklankan produknya juga akan tertarik memasang iklan di program tersebut.. Sehingga mempengaruhi pendapatan finansial stasiun TV tersebut.. Oleh karena itu, data kepemirsaan TV atau rating TV berpengaruh terhadap penayangan suatu program TV.. Bisa diistilahkan bahwa rating TV adalah ”Tuhan” bagi para pengelola stasiun TV..
Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM).. Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR).. Lalu cara untuk mengetahui kedataan tersebut ialah saat kita (pemirsa) membuka suatu stasiun televisi.. Saat kita tanpa sengaja atau dengan sengaja membuka suatu program televisi,, maka data tersebut akan langsung masuk ke AGB Nielsen Media Research dan terdata.. Meskipun mungkin saat itu kita sedang iseng mencari – cari mana program TV mana yang enak untuk dinikmati.. Saat ini,, ada 10 stasiun televisi swasta yang bersifat nasional di Indonesia, yaitu TPI, Indosiar, SCTV, RCTI, Trans TV, Trans7, TV One, Metro TV, Global TV dan ANTV..
Setelah kita mengetahui apa itu rating televisi,, maka sekarang kita kembali lagi ke sinetron.. Sekarang ini,, sinetron menjadi salah satu program televisi yang memiliki rating paling tinggi.. Sedangkan untuk beberapa acara seperti acara komedi,, reality show maupun acara yang lainnya mendapatkan rating yang cukup tinggi.. Tapi dari hal tersebutlah muncul pertanyaan: ”Mengapa semakin rendah kualitas dari suatu program justru ratingnya semakin tinggi? Sedangkan program yang memiliki kualitas tinggi justru ratingnya rendah?”.. Karena terlalu banyaknya ambiguitas dalam kasus ini,, maka sampai saat ini pertanyaan tersebut belum dapat dijawab..
Tapi kalau dari aku pribadi,, aku berpendapat semakin rendah kualitas dari suatu program cenderung semakin tinggi ratingnya karena program dengan kualitas yang rendah lebih menyentuh kehidupan sosial kita.. Seperti contohnya anak SMA yang hamil diluar nikah,, pertengkaran mengenai harta kekayaan dan lain – lain.. Biasanya hal – hal tersebut yang paling sering terjadi dalam kehidupan kita.. Karena keterbiasaan itulah,, maka kita jadi merasa dekat dengan sinetron tersebut.. Dan tidak hanya itu saja,, tapi mungkin juga karena apa yang disuguhkan oleh suatu sinetron selalu yang enak – enaknya saja.. Contohnya hanya dengan menggunakan cara licik saja maka kita sudah bisa hidup enak dan mendapatkan uang.. Lalu juga apabila anak SMA melakukan hubungan suami istri diluar pernikahan pasti tidak apa – apa dan akan dimaafkan.. Kalau menurut aku,, karena banyaknya moral yang tidak bertanggung jawab yang ditawarkan oleh sinetron – sinetron tersebutlah,, maka banyak orang yang menyukainya..
Tapi itu menurut pandanganku ya.. Kalau kalian bagaimana? Kalian memiliki pendapat yang sama denganku atau ada pendapat yang lain? Sekian ya teman – teman postingan kali ini.. aku harap postingan ini lagi – lagi akan berguna bagi kalian semua.. Selamat menikmati harimu.. Semoga hari – harimu akan selalu berjalan dengan baik dan indah..
Sumber:
Pak Iswandi Syahputra
http://restyjf.blog.ugm.ac.id/2009/03/18/mengenal-lebih-jauh-rating-televisi/
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/2011/04/sinetron-dalam-industri-media.html
Sumber:
Pak Iswandi Syahputra
http://restyjf.blog.ugm.ac.id/2009/03/18/mengenal-lebih-jauh-rating-televisi/
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/2011/04/sinetron-dalam-industri-media.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar