Senin, 16 Mei 2011

Jurnalistik Investigatif Dalam Menverifikasi Informasi

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
Pada dasarnya kegiatan pemberitaan selalu diawali dengan perburuan kejadian - kejadian yang menarik untuk diberitakan, sehingga dunia jurnalistik (pemberitaan) tidak lepas dari investigasi.
Jurnalistik investigasi sangatlah penting untuk menjawab secara panjang lebar pertanyaan mengenai Why dan How. Sebab hal itu akan membuktikan kebenaran berita yang disajikan. Semakin panjang dan lebar penyertaan mengenai bukti tertulis dan yang ditulis secara mendalam dengan menguraikan pelaku kejahatan secara detail, maka bisa disimpulkan untuk sementara oleh pembaca bahwa penulis mengetahui betul kejadian yang sedang diburu.
Runtun kronologis sering kali digunakan kedalam penyampaian hasil investigasi. Reporter melaporkan kejadian berdasarkan runtun waktu. Seperti contohnya: pada hari senin pukul 10.00 WIB suami istri bertengkar, pada hari selasa sampai kamis sang suami tidak ada dirumah, sang istri menanyakan pada tetangga tentang keberadaan suaminya. Lalu pada hari jum’at pukul 06.00 WIB sang suami datang kerumah dan memaksa sang istri memberikan sejumlah uang yang mana mengakibatkan sang istri marah dan sang suamipun kalap sehingga saat dia melihat pisau, ia pun mengancam istrinya dan kemudian berakhir dengan bersarangnya pisau tersebut pada sang istri, pukul 07.00 WIB. Tetangga menemukan perempuan itu meninggal dirumah.
Tulisan kemudian mengurai lebih jauh tentang kronologi itu seperti mempertanyakan kondisi rumah tangga sebelum kejadian. Hal ini guna untuk mencari kemungkinan selain dari permintaan uang yang tidak dikabulkan oleh sang istri.
Dalam investigasi seorang penulis harus mengembangkan kemungkinan - kemungkinan yang nantinya mengerucut pada keyakinan yang paling kuat, antara lain dengan motif kejahatan karena berita investigasi termasuk panjang lebar maka ia sering kali muncul pada deadline atau berita utama.
Untuk bisa disebut jurnalistik investigasi atau untuk menentukan sejauh mana seorang jurnalis perlu melakukan investigasi atau tidak, bisa dilihat dari hal berikut ini :
(a). Investigasi selalu digunakan untuk headline (berita utama). Hal ini dikarenakan ia mengulas panjang lebar, mendalam dan tuntas tentang suatu perkara yang menjadi isu nasional saat itu. Investigasi mutlak dilakukan untuk mendapatkan bahan tulisan sebanyak – banyaknya, khususnya mencari bukti – bukti dan temuan – temuan terkait isu tersebut.
(b). Investigasi dilakukan untuk berita kriminal/kejahatan yang menarik untuk diketahui oleh pembaca, terkait modus operandi dan sifat – sifat dari pelaku serta korban kejahatan.
(c). Investigasi juga digunakan untuk perkara selain headline dan kriminal dalam hal-hal yang bersifat liputan khusus seperti tentang kerapnya terjadi bencana. Apakah banjir, tanah longsor, kekeringan juga sektor pendidikan seperti buruknya mutu tamatan sekolah dikabupaten tertentu atau tingginya tingkat kerusakan moral masyarakat dikawasan tertentu, terbukti dengan banyaknya perdagangan miras dan kasus kehamilan atau kelahiran diluar nikah dikalangan pemudi didaerah tertentu.
(d). Investigasi berlaku untuk bahan perburuan bahan tulisan atau pemberitaan yang melebihi dari sekedar mengandalkan refrensi buku dan wawancara tetapi harus menggabungkan banyaknya narasumber dengan banyaknya tingkat itensitas tertentu.
(e). Investigasi menuntut adanya aksi fisik dalam membentuk kehadiran reporter kelokasi kejadian dan kehadirannya pada sumber-sumber terkait, tanpa kehadiran fisik sulit untuk bisa disebut investigasi.
Dan sekarang ini seperti yang kita lihat, media tradisional seperti koran bisa dibilang mulai kehilangan perhatian dari masyarakat. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui juga bahwa media sosial mulai bermuncullan terus menerus dengan inovasinya yang baru sehingga menyedot perhatian kita terutama masyarakat perkotaan. Media sosial yang baru dapat dengan langsung menarik perhatian kita dikarenakan kemudahan serta kecepatan dalam pengaksesan informasi yang ditawarkan kepada para penggunanya.
Meskipun media sosial memberikan kemudahan, tapi harus kita sadari juga bahwa media sosial juga memiliki kekurangan, seperti kebenaran akan suatu informasi belum tentu akurat. Terkadang informasi yang diberikan atau disajikan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Kalaupun sama, secara garis besarnya terkadang mereka masih suka salah. Oleh karena itu, hal inilah yang memicu untuk dilakukannya jurnalistik investigasi guna untuk memverifikasi atau meninjau ulang informasi yang ada.
Tapi kenyataannya, tidak semua media dapat melakukan jurnalistik investigasi. Terutama media tradisional. Karena saat melakukan jurnalistik investigasi, ada banyak hal yang harus dikorbankan seperti pengorbanan waktu maupun biaya yang besar dikarenakan proses peliputannya yang cukup lama.
Tapi tanpa dapat dipungkiri, media sosial juga termasuk salah satu yang mana keakuratan informasinya belum sepenuhnya terjamin. Tapi meskipun begitu, kita tetap saja memilih media sosial karena kemudahan yang ditawarkan olehnya. Apalagi sekarang kita dihadapkan pada posisi dimana hampir setiap orang menggunakan smart phone yang praktis dan mudah dibawa kemana – mana. Jadi wajar saja kalau menurutku masyarakat perkotaan hampir selalu mengutamakan media sosial. Karena aku juga sama. Photobucket Photobucket  

Sumber:
Pak Nezar Patria
http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/jurnalistik-investigasi.html
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar