Minggu, 27 Maret 2011

Iklan dan Kekerasan Simbolik

Photobucket Photobucket

Iklan dan kekerasan simbolik.. Saat kalian membaca judulnya,, kalian pasti akan bertanya - tanya,, Apa maksudnya?? Memangnya dalam iklan ada kekerasan simbolik?? Contohnya apa?? Iklan apa saja yang mengandung kekerasan simbolik?? 

Bagi kalian yang memiliki pertanyaan tersebut,, tenanglah.. Karena kekerasan simbolik yang dimaksudkan disini bukanlah kekerasan yang sebenarnya melainkan "kekerasan" yang dibuat.. "Kekerasan" yang dibuat disini artinya ialah pergeseran fungsi iklan dari yang awalnya bertujuan untuk menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli suatu produk menjadi iklan yang turut berpengaruh dalam membentuk system nilai, gaya hidup maupun selera budaya tertentu.. Tidak hanya itu,, iklan juga ternyata tidak hanya memvisualisasikan kualitas dan atribut dari produk yang harus dijualnya, tetapi juga mencoba membuat ciri serta kegunaan produk tersebut mempunyai sesuatu arti bagi kita..

Contohnya iklan ponds dibawah ini yang menyatakan bahwa wanita cantik yang dapat menarik perhatian orang - orang terutama para lelaki adalah wanita yang memiliki kulit putih dan mulus..

Atau bisa juga iklan WRP yang mengatakan bahwa wanita cantik adalah wanita yang langsing.. Padahal di jaman dulu,, wanita yang dikatakan cantik atau seksi ialah wanita - wanita yang agak gemuk atau berisi..
 

Williamson menyebut proses iklan ini (bukan hanya sekedar menawarkan tetapi memberikan arti tertentu kepada kita) sebagai Using Product is Currency yang mana artinya ialah menggunakan produk yang diiklankan sebagai uang untuk membeli produk kedua yang secara langsung tidak terbeli..
Contoh yang paling sederhana dari contoh iklan WRP di atas ialah selain bermanfaat bagi kita,, kita juga membeli langsing, kurus dan lain sebagainya..

Pollay membagi fungsi komunikasi iklan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Fungsi informasional --> tujuannya untuk memberitahukan kepada konsumen mengenai karakteristik produk..
2. Fungsi Transformasional --> berusaha untuk mengubah sikap - sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola - pola belanja, gaya hidup, teknik - teknik mencapai sukses dan sebagainya..

Menurut Baudrillard,, cara iklan memproduksi pesannya ialah iklan dibentuk atau dijadikan sebagai wacana yang dikodekan (coded discourse) dan melekat pada produk tetapi tidak memiliki hubungan dengan realitas (hyperreal).. Karena menurutnya iklan adalah bagian dari sebuah fenomena sosial yang bernama consumer society.. Dan objek dalam iklan tidak berdiri sendiri melainkan dibentuk oleh sebuah system tanda (sign system).. Oleh karena itu,, Baudrillard lebih kepada bagaimana iklan menggambarkan suatu citra..

Sedangkan pendapat Barthes mengenai cara iklan memproduksi pesannya ialah dengan menganggap bahwa tanda masih bisa merepresentasikan system realitas (signifikasi tingkat I / denotasi) serta tanda bisa merepresentasikan sesuatu yang hanya bisa dipahami lewat situasi cultural / sosial yang sama (signifikasi tingkat II / konotasi).. Karena ia menganalisa iklan sebagaimana layaknya seorang ahli linguistik,, maka ia tertarik untuk membongkar makna dari pesan-pesan yang disampaikan lewat image maupun teks dalam media fenomena sosial lainnya.. Makna ini dibongkar dengan terlebih dahulu menganalisa tanda - tanda yang merepresentasikan makna.. Dengan menggunakan semiotic sebagai kerangka analisa,  Barthes menyumbangkan pemikiran mengenai peran media dalam reproduksi pesan - pesan ideologis..

Sementara sebagai sebuah myth (dongeng),, tanda dalam iklan dianggap sebagai representasi pesan ideologis dari si pembuat iklan (dalam kasus ini ialah kaum borjuis).. 

Bagi Bourdieu,, seluruh tingkatan pedagogis (tindakan) baik itu yang diselenggarakan di rumah, sekolah, media atau dimanapun yang memiliki muatan kekerasan simbolik selama pelaku memiliki kuasa dalam menentukan system nilai atas pelaku lainnya, sebuah kekuasaan yang berakar pada relasi kuasa antara kelas-kelas dan atau kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.. Contoh: tanpa sadar kita menerima apa yang dikatakan oleh orang tua, guru, teman dan bahkan media (iklan).. Ia juga mengasumsikan bahwa media dan iklan merupakan sarana yang digunakan untuk melakukan tindakan pedagogis dari kelas / kelompok sosial tertentu sehingga arena iklan tidak hanya menjadi ajang konsentrasi image simbolik produk yang ingin dipasarkan namun juga image simbolik realitas sosial secara luas..

Karena iklan menjadi sebuah mesin kekerasan simbolik yang bisa menciptakan system kategorisasi, klasifikasi, dan definisi sosial tertentu sesuai kepentingan kelas / kelompok dominan,, maka image-image simbolik yang diproduksi iklan seperti misalnya kebohongan, keharmonisan, kecantikan, kejantanan, gaya hidup modern pada dasarnya merupakan system nilai yang dimiliki kelas satu atau kelompok dominan yang diajarkan dan ditanamkan pada suatu kelompok masyarakat tertentu.. Proses penanaman nilai melalui iklan dapat membentuk habitus tentang system nilai tersebut.. Oleh karenanya iklan tidak hanya menciptakan subjek yang dapat meregulasi diri terkait konsumsi produk namun juga subjek yang dapat merugalasi diri terkait klasifikasi dunia social sehingga disinilah yang kemudian menyebabkan terjadinya kekerasan simbolik.. 

Image - image yang diproduksi iklan adalah tindakan (pedagogis) yang dapat memaksakan secara halus nilai - nilai, standar - standar dan selera kebudayaan kepada masyarakat atau sekurang - kurangnya memantapkan preferensi kebudayaan mereka sebagai standar dari apa yang dianggap tertinggi, terbaik dan paling abash. Dominasi kelas terjadi saat pengetahuan, gaya hidup selera, penilaian, estetika dan tata cara social dari kelas yang dominan menjadi abash dan dominan secara social.

Dari ciri - ciri diatas,, dapat kita lihat bahwa rata - rata iklan menggunakan kekerasan simbolik didalamnya.. Dan karena kita sudah terbiasa dengan itu semua,, maka kita sudah menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa dan tidak pernah memperhatikannya lagi.. Oleh karena itu,, kita pun kebanyakkan hidup sesuai dengan pola pikir yang diciptakan oleh iklan.. Seperti contohnya kalau kita ingin cantik,, kita harus memiliki tubuh yang ramping,, putih,, bersih,, mulus dan lain sebagainya.. Bahkan para pria pun sama.. Karena iklan menyatakan bahwa pria kerempeng tidak keren (dalam iklan L-Men),, maka para pria pun berlomba - lomba untuk mendapatkan tubuh yang bagus yang tidak kerempeng agar dapat memikat para wanita.. 

Dari hal diatas,, dapat kita lihat bahwa pengaruh iklan dalam hidup kita sangatlah besar.. Bahkan iklan - iklan tersebut sudah berhasil dalam mencuci otak kita.. Jangankan teman - teman,, saya sendiri yang meskipun bisa dibilang sebagai anak iklan,, terkadang tetap saja masih termakan tipuan iklan tersebut.. Bahkan saya pun tercuci otaknya dalam menilai orang lain ataupun diri saya sendiri.. Seperti cantik kalau langsing dan lain - lain.. Photobucket Photobucket

Naa,, sekian dulu postinganku kali ini.. Semoga bermanfaat bagi kalian semua dan semoga hari kalian menyenangkan yaa.. Photobucket Photobucket

 


Daftar Pustaka:
Ibu Endah Muwarni
http://kapita-fikom-915070037.blogspot.com/search/label/kapita%20selekta%20-%20iklan%20dan%20kekerasan%20simbolik
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/
www.youtube.com

Selasa, 22 Maret 2011

Iklan dan Perilaku Konsumen

haiii.. haiii..  Kali ini kita ketemu dalam pembahasan mengenai iklan dan perilaku konsumen.. Iklan seperti yang biasa sering kita lihat baik dari televisi, internet maupun dengar dari radio merupakan cara promosi atau pemasaran yang paling penting untuk menarik perhatian konsumen.. Karena iklan mencitrakan image perusahaan tersebut,, maka iklan harus dibuat sebagus dan sekreatif serta seunik mungkin agar dapat menarik minat beli konsumen dan mempertinggi penjualan perusahaan tersebut.. Oleh karena itu,, iklan harus dibuat sesederhana mungkin agar para konsumen atau targetnya mengerti dengan apa yang dimaksud.. Dan untuk menciptakan iklan yang efektif,, diperlukan riset prilaku konsumen yang didasarkan pada faktor budaya, sosial, pribadi serta psikologis.. 

Perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) ialah "Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using evaluating and disposing of products, services and ideas they expect will satisfy they needs" yang artinya bahwa perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa atau ide,, diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan..

Berikut ini ada beberapa prinsip dasar psikologis yang dapat mempengaruhi orang untuk mengubah pikiran mereka untuk memenuhi permintaannya, yaitu:
1. Timbal Balik --> orang cenderung lebih suka memberi jika mereka menerima..
    contohnya: memberikan souvenir saat kita meminta mereka untuk mengisi kuesioner..
2. Kelangkaan --> biasanya barang - barang yang terbatas jumlahnya akan lebih menarik perhatian.
    contohnya: BlackBerry limited edition..
3. Kewenangan --> memberikan pesan dari sumber otoritatif
    contoh: kebanyakkan orang yang membaca koran akan lebih percaya dengan berita di koran kompas 
                daripada koran lainnya seperti lampu hijau.
4. Konsistensi --> apa yang dikatakan dan lakukan konsisten..
    contoh: perusahaan A mengatakan bahwa apabila ada konsumen yang mendapatkan barang rusak dari 
                perusahaannya, maka perusahaan tersebut akan menggantinya dengan yang baru,, maka 
                perusahaan tersebut harus melakukan apa yang dikatakannya.. 
5. Kesukaan --> kita cenderung setuju dengan mereka yang kita sukai atau kagumi..
    contoh: saat kita menyukai seorang artis,, kita juga cenderung akan menyukai apapun yang disukai oleh 
                artis tersebut..
6. Konsensus --> memperhatikan apa yang orang lain lakukan..
    contoh: saat ada orang yang meminta sumbangan,, biasanya sebelum memberikan sumbangan,, kita pasti 
                akan melihat daftar nama yang telah menyumbang..

Bagan di samping adalah model komunikasi tradisional.. Model ini mendapatkan kritikan karena dianggap terlalu sederhana.. Karena pada dasarnya konsumen memiliki banyak pilihan.. Kemudian dari kritikan tersebut muncullah yang disebut "Permission Marketing"dan contohnya ialah subcribe advertising.. Selain itu,, terjadi juga perubahan proses komunikasi yang kemudian disebut update communication yang mana merupakan model dimana semua sender dan receiver berpusat pada communication medium..

Unsur - unsur komunikasi pada dasarnya terdiri atas:
1. The Message Initiator (the source / the sender)
    Sumber pesan membawa dampak yang besar bagi para targetnya karena sumber pesan menjadi prioritas 
    apakah pesan tersebut bisa diterima atau tidak.. Dan untuk mempersuasi konsumennya,, Sumber pesan 
    harus memiliki kredibilitas dan attractive..
    
    Dalam sebuah iklan,, ada 3 source,, yaitu:
    1. Expert (orang yang ahli dalam bidangnya) --> biasanya untuk high performance risk product
        contohnya: panci,, vacuum cleaner,, dll
    2. Selebriti --> untuk high social risk product
        contohnya: perhiasan,, furniture,, dll
    3. Orang biasa atau orang awam --> everyday product atau low risk product
        contohnya: makanan,, minuman,, dll

2. The Medium

3. The Message
    Karena isi pesan sangat penting,, maka sebuah iklan harus mudah dipahami artinya.. Oleh karena itu,, iklan 
    harus dibuat berbeda,, sederhana,, unik dan lain sebagainya yang mudah dimengerti oleh targetnya dan 
    dapat diingat terus - menerus..
4. The Target Audience (the receivers)

5. Feedback (the receiver's response)

Karena sebuah iklan  merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan terutama untuk meningkatkan penjualan,, maka iklan tersebut harus mampu membujuk para konsumennya agar dapat membeli produknya.. Lalu untuk  membujuk para konsumen tersebut,, kita harus tahu terlebih dahulu siapa sasaran kita dan bagaimana perilaku mereka sehingga kita dapat membuat iklan yang mudah untuk dipahami.. Dan apabila iklan tersebut dapat menarik konsumen yang banyak,, maka iklan tersebut dapat dibilang berhasil karena ia mampu mengkomunikasikan arti dari iklan tersebut kepada para konsumennya.. Sekian dulu pembahasan dari aku mengenai iklan dan perilaku konsumennya.. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian - kalian yang membutuhkannya.. Photobucket Photobucket Lalu terima kasih juga karena dah mau baca artikel ini.. makaciii makaciii sampai jumpa d artikel berikutnya yaa.. byee byee

Daftar Pustaka:
Pak Dr. Chairy
http://kapita-fikom-915080050.blogspot.com/2010/11/periklanan-dan-perilaku-konsumen.html
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/

Senin, 14 Maret 2011

Simbolisasi dalam Arsitektur

Photobucket temaann,, kita ketemu lagi dalam materi kapita selekta yang baru nech.. Kali ini aku akan membahas tentang simbol dan arsitektur atau mungkin juga yang biasa kita sebut sebagai simbolisasi dalam arsitektur.. Kalau kalian mendengar kata arsitektur,, apa yang pertama kali kalian pikirkan?? Tentu saja yang terpikirkan oleh kita pertama kali adalah bangunan - bangunan.. Baik bangunan kecil maupun bangunan besar.. Tapi,, tahukah kalian bahwa bangunan - bangunan yang kalian lihat dan pikirkan itu memiliki simbolnya sendiri - sendiri?? Naaa,, untuk memperjelasnya,, maka sekarang saatnya aku membahas tentang simbolisasi dalam arsitektur.. Jadi,, kita langsung saja yaa..

Dari sisi etimologi,, simbol dalam bahasa Latin bernama symbolum dan dalam bahasa Greek bernama symbolon yang mana artinya ialah objek, gambar, tulisan, suara, atau tanda tertentu yang mewakili sesuatu yang lain oleh asosiasi, kemiripan, atau konvensi.. Karena simbol:
• merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung di semua kebudayaan 
  sepanjang waktu
• mencerminkan intelektualitas, emosi dan spririt manusia
• memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun 
   verbal, gambar ataupun isyarat
• merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman.

Lalu untuk simbol - simbol dalam bangunan,, ada banyak jenisnya.. Mulai dari lambang cowok dan cewek untuk menandakan bahwa ini bagian pria dan ini bagian wanita,, Penggunaan angka 4 yang tidak dibolehkan dalam suatu lift bangunan karena angka 4 dianggap membawa sial,, angka 8 yang diyakini sebagai  angka bagus sehingga selalu dipakai,, tanda tuna netra, tuna rungu dll dan lain sebagainya..

contoh simbol toilet pria dan  wanita di suatu bangunan.. 







Angka keberuntungan yang digunakan di mobil jugaa,, tidak hanya di bangunan.. Dan juga lift yang tidak memakai angka 4 karena dipercaya membawa musibah..
                                                                                                              
 Tanda untuk memberitahukan bahwa tuna netra, tuna rungu dll sudah disiapkan sebuah tempat,, atau mungkin hanya untuk simbol pemberitahuan saja..



Arsitektur yang bernama architectura dalam bahasa Latin atau arkitektonarkhitektonike dalam bahasa Greek mempunyai arti sebagai kepala atau pemimpin dan pembangun atau tukang kayu.. Oleh karena itu,, Arsitektur ialah seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya..

Arsitektur dalam definisi yang lebih luas meliputi semua kegiatan desain:
  • dari level mikro --> desain bangunan - bangunan,, kompleks bangunan & desain furnitur.. contoh bangunan mikro: Candi Borobudur,, dll 
  • ke tingkat makro --> desain perkotaan,, kawasan,, bagian kota dan arsitektur landscape.. contohnya: kawasan,, apartemen,, dll 
Lalu untuk saat ini, arsitektur-pun dapat merujuk kepada aktivitas merancang sistem apapun dan sering digunakan dalam dunia TI..
Karya arsitektur sering dianggap sebagai: karya seni dan simbol politik & budaya.. Oleh karenanya,, sejarah peradaban manusia sering diidentikkan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian perjalanan peradaban manusia itu sendiri..
--> karya arsitektur sebagai karya seni.









                                        
                                         karya arsitektur sebagai simbol politik dan budaya -->







Arsitektur lahir dari dinamika antara :
   kebutuhan     ><        cara
tempat tinggal          bahan bangunan 
keamanan               Teknologi
ibadah, dll               Keterampilan yang tersedia

Arsitektur sebagai tanda atau komunikasi
Vitruvius, arsitek Roma pada awal abad ke‐1 Masehi berpendapat bahwa bangunan yang baik harus memenuhi tiga prinsip (De architectura), yaitu :
firmitatis ‐ utilitatis ‐ venustatis
daya tahan ‐ berdiri kokoh dan tetap dalam kondisi baik
utility ‐ bermanfaat dan berfungsi dengan baik bagi orang‐orang yang menggunakannya
keindahan ‐ menyenangkan orang dan meningkatkan semangat mereka.
Dalam banyak peradaban kuno, arsitektur dan urbanisme mencerminkan keterlibatan konstan dengan yang ilahi dan supernatural..
Budaya tradisional melibatkan faktor-faktor yang bersifat :
• fisik
• nonfisik --> khususnya bersifat simbolik dan simbol - simbol digunakan untuk mengkomunikasikan makna susunan tertentu..
contoh: Kota terlarang China, Yogyakarta, dll


Simbol - simbol yang menyatakan bahwa setiap tempat di kota terlarang yang berada di China tersebut memiliki peninggalannya sendiri - sendiri atau sejarahnya sendiri - sendiri..


Pusat yang secara simbolis menyatu dengan lingkungannya dan menghubungkan secara vertikal: mikrokosmos (yang tampak) dan makrokosmos (yang tidak tampak)..







Simbol dan Arsitektur
Karya arsitektur sebagai simbol:
• kekuasaan 
   − politik
   − kebangkitan/kejayaan kebangsaan
   − ekonomi
• demokrasi
• kemajuan teknologi
• sustainability approach


Simbol Kekuasaan Politik
  
Pada kekuasaan Louis XIV (1638-1715), ia memindahkan pusat pemerintahannya dan membuat wilayah baru.Awal1661, Louis Le Vau (arsitek), Andre Le Notre (Lanskap arsitek), Charles Le Brun (pelukis dekorator), memulai pekerjaan renovasi dan perluasan istana yang ada.Versailles resmi menjadi pusat pemerintahan pada  tanggal 6 May 1682.



Simbol Kebangkitan / Kejayaan 
Gerbang kemenangan menghormati mereka yang berjuang untuk Perancis, terutama selama Perang Napoleon. di bagian dalam dan bagian atas busur ada semua nama-nama jenderal dan nama perang yang terjadi. Monumen itu dirancang oleh Jean Chalgrin pada tahun 1806.
Pawai kemenangan terkenal masa lalu atau di bawah Arc :Jerman pada tahun 1871,Perancis pada tahun 1918, Jerman pada tahun 1940,Perancis dan Sekutu pada tahun 1944 dan 1945.

 Di atas gerbang adalah Quadriga, sebuah kereta yang ditarik oleh empat ekor kuda didorong oleh Victoria, dewi Romawi kemenangan
Desain Gerbang didasarkan pada Propylaea, pintu gerbang Acropolis di Athena, Yunani dan konsisten dengan sejarah Berlin klasisisme arsitektur (pertama, Baroque, dan kemudian neo-Palladian).Gerbang pertama "Athena di atas Sungai Spree" oleh arsitek Gotthard Carl von Langhans.
Quadriga ibukota itu diukir oleh Johann Gottfried Schado.

  Monumen Nasional dengan luas areal 80 hektar. Oleh arsitek Soedarsono dan Frederich Silaban dan konsultan Ir. Rooseno
Mulai dibangun Agustus 1959, diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno. Resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
          Tujuan pembagunanan tugu :mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945 dan terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

 Simbol Kekuasaan Ekonomi


--> terkenal dengan gedung 101 lantai.






--> di Shanghai..  
Alasan mengapa gedung tersebut berbentuk seperti pembuka tutup botol (persegi) dan bukannya berbentuk bulat adalah agar setiap orang yang melihatnya tidak salah menafsirkan bahwa gedung ini adalah gedung milik Jepang, karena bentuk bulat jika diberi warna merah dilatar belakang putih akan sama dengan bendera negara Jepang. Hal ini dilakukan China karena Jepang pernah menjajah China.


 
 Simbol Demokrasi
 --> Nation Mall.

Bukan mall-mall yang terdapat di Jakarta, melainkan sebuah monumen dengan berbagai campuran taman, danau dan lain-lain. Jadi, jangan harap dapat menemukan pertokoan di National Mall.
U.S Capital merupakan gedung parlemen dan senat Amerika Serikat, dimana di gedung inilah presiden AS akan diambil sumpahnya.


  --> Kubah Kaca..
 Kubah ini terbuat dari kaca sehingga transparan (menunjukkan keterbukaan pemerintahan/parlemen). Reichstagdome Cupola dapat dimasuki siapa saja (terbuka untuk umum), dari sana dapat terlihat pemandangan kota Berlin, dan di bawahnya terdapat ruang sidang yang terlihat dari atas. Mencerminkan bahwa kekuasaan tertinggi terdapat di tangan rakyat.

--> Bundaran HI.. 
Patung yang terdapat ditengahnya sebagai simbol selamat datang untuk peserta Asian Games 1972. Ruang disekitar bundaran menjadi simbol untuk mengungkapkan demokrasi di Jakarta (banyak aksi unjuk rasa dan demonstrasi).




 Simbol Kemajuan Teknologi

--> Menara Eiffel, Paris, Perancis
dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis.. 

Harus dibongkar tahun 1909, maka itu menara dirancang agar mudah diruntuhkan
kota Paris telah berencana meruntuhkannya tapi setelah menara ini terbukti men-datangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa..


 Simbol Sustainability Approach

--> Expo 2010 Shanghai,, China
Paviliun Amerika Serikat berbentuk kubah dengan bulu-bulu yang menonjol keluar. bulu-bulu ini terbuat dari kristal-kristal kaca. di dalam kubah ini kosong. kristal-kristal kacanya berisi benih-benih tanaman di seluruh dunia, tujuanya agar tidak ada satu spesies pun yang punah dari dunia ini..


--> Paviliun Indonesia yang ada di China yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu dan bambu..






Na teman - teman,, setelah kalian melihat pembahasan di atas,, apa yang kalian terima?? Pastinya kalian jadi lebih tahu bukan bagaimana suatu bangunan yang ternyata kalau kita lihat mungkin bentuknya biasa - biasa saja atau bahkan unik,, tapi mengandung arti yang sangat penting?? Saat aku mengikuti kuliah ini,, aku merasa kalau kuliah ini menarik karena memberikan banyak pelajaran baru yang belum pernah aq dapatkan sebelumnya.. Jadi,, moga2 ini berguna juga yaa bagi teman - teman sekalian.. Photobucket Photobucket  




Daftar Pustaka:
Pak Eduard Tjahjadi
http://kapita-fikom-915070037.blogspot.com/search/labe /kapita%20selekta%20-%20simbol%20dan%20arsitektur%202
http://kapita-fikom-915080050.blogspot.com/2010/10/simbolisasi-dan-arsitektur-2.html
www.google.com

Minggu, 06 Maret 2011

Semiotik

Photobucket Photobucket temaaann,,, kita ketemu lagi dalam materi ketiga yang akan aku bahas.. Dan materi kali ini bisa dibilang materi yang sangat menarik loch.. Kenapa? Karena kali ini aku akan membahas mengenai semiotik..Photobucket

Semiotik.. Secara etimologis,, istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani "Semeion" dan Inggris "Sign" yang berarti tanda atau "Seme (Yunani)" yang berarti penafsir tanda.. Karena semiotik berarti tanda,, maka yang menjadi pokok perhatiannya tentu saja adalah tanda sehingga tanda dianggap sebagai sesuatu yang memiliki ciri khusus yang penting,, yaitu: 
1. Harus dapat diamati --> dalam arti tanda itu dapat ditangkap
2. Menunjuk pada sesuatu yang lain --> artinya bisa menggantikan, mewakili dan  
    menyajikan
Oleh karena itu,, semiotik berarti ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal dan sebagainya..

Tapi, secara umum semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda - tanda dan simbol - simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi.. Oleh karena itu,, semiotik meliputi tanda - tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory (semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indra yang kita miliki) ketika tanda - tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia..


Plato dianggap sebagai perintis awal bidang ilmu tanda karena ia memeriksa asal muasal bahasa dalam Cratylus..






Sedangkan Aristoteles mencermati bahasa atau kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation..







Terdapat perbedaan mendasar antara tanda alamiah (natural) dengan tanda yang disepakati (konvensional).. Tanda ilmiah adalah tanda yang terjadi dengan sendirinya yang sudah langsung dapat kita mengerti dengan sendirinya.. Contohnya: awan mendung.. Saat kita melihat awan mendung,, kita pasti akan langsung menandakan awan tersebut sebagai simbol yang sebentar lagi akan hujan.. Sedangkan tanda yang disepakati ialah tanda yang makna atau artinya kita sepakati bersama.. Contohnya: saat kita bertemu dengan teman kita d sebuah mall dan dalam jarak yang lumayan jauh dan refleks kita mengangkat tangan kita,, maka teman kita akan mengikuti kita,, mengangkat tangannya karena ia menganggapnya sebagai sebuah sapaan..

Lalu yang ketiga ada St. Agustinus.. Ia mengembangkan teori mengenai signa data (tanda konvensional).. Persoalan tanda menjadi objek pemikiran filosofis.. Sehingga studi dibatasi mengenai hubungan kata fisik berhubungan dengan kata mental (konstruksi).. Contoh kata fisik ialah tubuh, tangan dan lain-lain.. Sedangkan kata mental ialah kata – kata cinta dan lain – lain..



 
William of Ockham, OFM mempertajam studi tanda menjadi 3 bagian,, yaitu tanda yang dikategorikan berdasarkan sifatnya,, apakah tanda di alam mental dan yang terakhir apakah diucapkan / ditulis untuk public (bersifat pribadi)..






          John Locke melihat eksplorasi tentang tanda yang mengarah pada terbentuknya basis logika baru.. Hal ini tertuang dalam karyanya ”An Essay Concerning Human Understanding” (1960).. Ia dikenal dengan teorinya mengenai tabula rasa,, yang mana artinya adalah sebuah kertas kosong.. Ia menggambarkan bahwa setiap anak kecil seperti kertas kosong yang belum terisi atau ditulis dan harus ditulis atau diisi oleh orang – orang dewasa..

Tapi meskipun sudah banyak yang setuju dengan teori John Locke tersebut,, masih ada saja beberapa orang yang tidak menyetujuinya.. Salah satunya adalah Socrates.. Ia menentang teori ini karena ia mengatakan bahwa setiap manusia mengandung benih kebenaran masing – masing (teori dialektika).. Oleh karena itu,, apabila kita menginginkan jawaban yang benar,, maka pertanyaan yang diberikanpun harus dengan pertanyaan yang benar.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada teori John Locke,, pengetahuan bersifat transfer dan pada Socrates,, pengetahuan bersifat menggali..

Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure (berasal dari Swiss dan mengajar sansekerta serta linguistik bahasa) melalui dikotomi sistem tanda, yaitu: signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis.. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia antara "yang ditandai" (signified) dan "yang menandai" (signifier).. Pendekatan Saussure tentang bahasa berbeda dari pendekatan Filolog abad ke-19 karena ia mengkaji linguistik secara sinkronik (horizontal) dan bukannya diakronik (diagonal).. Catatannya diterbitkan oleh muridnya dalam buku ”Cours de Liguisyique Generale”..

Karena tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified),, maka penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”.. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca,, sedangkan petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep.. Oleh karena itu,, petanda adalah aspek mental dari bahasa (Bertens, 2001:180).

Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa sehingga itu bukan merupakan tanda.. Begitu juga sebaliknya,, suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda; petanda atau yang dtandakan itu termasuk tanda sendiri dan dengan demikian merupakan suatu faktor linguistik. “Penanda dan petanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari sehelai kertas (entitas dua sisi (dyad)),” kata Saussure.

Tanda liguistik (antara penanda dan petanda) bersifat arbitrer (suka – suka).. Contohnya: kata anjing tidak harus dibangkitkan oleh penanda dalam bentuk bunyi a/n/j/i/n/g,, karena bagi orang Amerika pengertian anjing di peroleh melalui kata ”dog”.. Lalu, terhubungnya sebuah penanda dan petanda hanya dapat dimungkinkan oleh bekerjanya sistem relasi atas kesepakatan (konvensi).. Tanda dapat bekerja karena ada difference, artinya dia dapat dibedakan dengan tanda – tanda lainnya.. Sedangkan enomena bahasa dibentuk oleh dua faktor; parole – ekspresi kebahasaan dan langue – sistem pembedaan di antara tanda – tanda, yaitu struktur konsepsi dasar tentang langue berkaitan dengan kombinasi dan substitusi elemen – elemen bahasa (hubungan paradigmatik - sintagmatik)..


 
Louis Hjelmslev,, seorang penganut Saussurean berpandangan bahwa sebuah tanda tidak hanya mengandung hubungan internal antara aspek material (penanda) dan konsep mental (petanda),, namun juga mengandung hubungan antara dirinya dan sebuah sistem yang lebih luas di luar dirinya. Bagi Hjelmslev, sebuah tanda lebih merupakan self-reflective dalam artian bahwa sebuah penanda dan sebuah petanda masing-masing harus secara berturut-turut menjadi kemampuan dari ekspresi dan persepsi.. Louis Hjelmslev dikenal dengan teori metasemiotik (scientific semiotics)..


Charles Sanders Peirce,, seorang filsuf berkebangsaan Amerika yang mengembangkan filsafat pragmatisme melalui kajian semiotik.. Ia mengembangkan teori tanda yang dibentuk oleh 3 sisi, yaitu: representamen (tanda), objek (sesuatu yang dirujuk oleh tanda) dan interpretant (efek yang ditimbulkan atau hasil) yang dibagi menjadi 3 bagian juga,, yaitu:
1.      immediate interpretant (makna pertama)
2.      dynamic interpretant (makna dinamis)
3.      final interpretant (makna akhir)

Pierce memperkenalkan sifat dinamisme internal dalam tanda.. Interpretant yang tersamar memungkinkan ia menjelma menjadi tanda baru (rantai semiosis).. Contoh: saat jari kita menunjuk ke bulan.. Orang yang bodoh akan melihat jari kita.. Tapi,, bagi orang pintar mereka akan melihat ke arah bulannya karena ia mengerti makna yang disampaikan.. 

 
Fenomena Tanda
1.      Firstness (perasaan murni) --> Representamen
2.      Secondness (fakta yang muncul dari relasi) --> Objek
3.      Thirdness (aturan/ wilayah hukum) --> Interprentant
contoh : Schubert memainkan komposisi









Level Tanda
Tanda yang dikaitkan dengan ground / representamen,, dibagi menjadi: 
1.      Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda (mis. warna hijau)
2.      Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa / realitas fisik yang nyata. (mis. rambu lalu lintas)
3.      Legisign adalah norma / hukum yang dikandung oleh tanda (mis. suara pluit wasit)

Kalau ada Level Tanda,, maka pastinya ada Level Objek.. Level Objek terbagi atas:
»        Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan.. Misalnya: foto --> menciptakan tren.. 
»        Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan.. Misalnya: asap sebagai tanda adanya api --> logika supaya produk laku..
»        Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbitrer, hubungan berdasarkan konvensi masyarakat.. Misalnya: kata, bendera --> bendera negara --> nasionalis..

Level Interpretant
ª      Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan.. Tanda tampak bagi interpretant sebagai sebuah kemungkinan.. Misalnya: konsep
ª      Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan.. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah fakta.. Misalnya: pernyataan deskriptif..
ª      Argument adalah yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah nalar.. Misalnya : preposisi..

Peirce membedakan tiga konsep dasar semiotik, yaitu:
¨      Sintaksis mempelajari hubungan antartanda.. Hubungan ini tidak terbatas pada sistem yang sama.. Contoh: teks dan gambar dalam wacana iklan merupakan dua sistem tanda yang berlainan, akan tetapi keduanya saling bekerja sama dalam membentuk keutuhan wacana iklan..
¨      Semantik mempelajari hubungan antara tanda, objek, dan interpretannya.. Ketiganya membentuk hubungan dalam melakukan proses semiotis.. Konsep semiotik ini akan digunakan untuk melihat hubungan tanda-tanda dalam iklan (dalam hal ini tanda non-bahasa) yang mendukung keutuhan wacana..
¨      Pragmatik mempelajari hubungan antara tanda, pemakai tanda, dan pemakaian tanda..

 
Sama halnya dengan Hjelmslev, Roland Barthes pun merupakan pengikut Saussurean yang berpandangan bahwa sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Semiotik, atau dalam istilah Barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.. Salah satu wilayah penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader).. 
Tulisan – tulisan pada majalah Prancis “Les Letters Nouvelles”, membahas ‘mitologi’ bulan ini sehingga menunjukkan bagaimana aspek denotatif tanda – tanda dalam budaya pop yang menyingkap konotatif (mitos – mitos) yang dibangkitkan oleh sistem tanda yang lebih luas yang membentuk masyarakat.. Mitos – mitos yang menyelimuti hidup kita bekerja sedemikian halus, justru karena mereka terkesan benar – benar alami,, maka dibutuhkan sebuah analisis mendalam, seperti yang dilakukan oleh semiotika..
Barthes mengulas apa yang sering disebutnya sebagai sistem pemaknaan tataran ke-dua,, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya.. Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif,, berbeda dari denotative atau sistem pemaknaan tataran pertama. Karena denotasi lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna.. Sedangkan konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai ‘mitos’ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu..
 
“The Rhetoric of the Image” (1964)
1.    Pesan Liguistik --> semua kata dan kalimat dalam iklan..
2.    Pesan ikonik yang terkodekan --> konotasi yang muncul dalam foto iklan (yang hanya berfungsi jika dikaitkan dengan sistem tanda yang lebih luas dalam masyarakat)..
3.    Pesan ikonik tak terkodekan --> denotasi dalam foto iklan..
 

Umberto Eco.. Seorang sejarahwan, penulis esai, novelis dan semiotisi dari Italia.. Ia mengatakan bahwa ”tanda dapat digunakan untuk menyatakan kebenaran,, sekaligus juga untuk mengatakan kebohongan”.. Oleh karena itu,, pada prinsipnya semiotika merupakan disiplin untuk mempelajari segala sesuatu yang bisa digunakan untuk berbohong.. Jika sesuatu gagal digunakan untuk menceritakan kebohongan, sebaliknya ia gagal digunakan untuk menceritakan kebenaran.. Bahkan mustahil juga ia bisa digunakan untuk bercerita apa pun..


Naa,, sekian pembahasan darikuu.. Bagaimana teman – teman?? Seru kan bisa mempelajari semiotik?? Photobucket Begitu juga dengan diriku.. Saat aku mendapatkan pelajaran ini untuk pertama kalinya,, aku sangat senang.. Photobucket Karena mungkin pada dasarnya aku menyukai semiotik.. Oleh karena itu,, aku berharap mudah – mudahan aku akan bisa mendapat pelajaran ini lagii.. Photobucket Dan udah dech.. Sekian sampai disini dulu aja yang mau aku bahas.. Thanx banget yaa bagi yang udah baca.. Semoga harimu menyenangkan.. byee byee muach

Daftar pustaka:
Pak Kurnia Setiawan
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/11/pengertian-semiotik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
http://kapita-fikom-915070037.blogspot.com/2010/10/semiotik.html
http://kapita-fikom-915080050.blogspot.com/2010/09/bahasa-indonesia.html
google