Selasa, 26 April 2011

Pemasaran Politik

Temaaann,,, kita ketemu lagi dech.. Photobucket Setelah beberapa minggu vacuum dari mengisi blog,, akhirnya sekarang balik lagi.. Dan kali ini kita ketemu dalam pertemuan pertama setelah UTS.. Photobucket  Tanpa buang waktu lagi, langsung saja ya kita mulai.. Kali ini aku akan membahas mengenai pemasaran atau marketing politik.. Saat saya menyebut pemasaran politik,, pastinya ada beberapa dari kalian yang mungkin tidak mengerti apa itu marketing politik kan?? Oleh karena itu,, langsung saja ya baca postingan di bawah ini...
 
Pemasaran atau marketing politik adalah variasi dari kebijakkan komunikasi pemasaran untuk mempromosikan seseorang atau partai politik dengan menggunakan model teknik pemasaran komersial sebagai perwakilan seperangkat metode yang dapat digunakan oleh organisasi - organisasi politik untuk pencapaian tujuan dalam hal program politik atau dalam mempengaruhi perilaku para pemilih dengan melakukan propaganda. Umumnya hal ini terjadi pada saat Pemilu atau Pilkada.

Menurut O’Shaughnessy, seperti yang dikutip dari Firmanzah, marketing politik berbeda dengan marketing komersial. Marketing politik bukanlah konsep untuk menjual partai politik (parpol) atau kandidat kepada pemilih, namun sebuah konsep yang menawarkan bagaimana sebuah parpol atau seorang kandidat dapat membuat program yang berhubungan dengan permasalahan aktual. Di samping itu, marketing politik merupakan sebuah teknik untuk memelihara hubungan dua arah dengan publik.

Pada prinsipnya, secara ideal, marketing politik mengandung beberapa pesan, yaitu;
1.      Menjadikan pemilih sebagai subjek dan bukan objek.
2.      Menjadikan permasalahan yang dihadapi pemilih sebagai langkah awal dalam penyusunan program kerja.
3.      Marketing politik tidak menjamin sebuah kemenangan, tapi menyediakan alat untuk menjaga hubungan dengan pemilih sehingga dari hal itu akan terbangun kepercayaan yang kemudian diperoleh dukungan suara pemilih.

Selain ada beberapa prinsip yang dianut, marketing politik juga memiliki beberapa paradigma sebagai berikut:
1.      Marketing politik lebih dari sekedar komunikasi politik.
2.      Marketing politik diaplikasikan dalam seluruh proses. Tidak hanya terbatas pada kampanye politik namun juga mencakup bagaimana memformulasikan produk politik melalui pembangunan simbol, image, platform dan program yang ditawarkan.
3.      Marketing politik menggunakan konsep marketing secara luas yang meliputi teknik marketing, strategi marketing, teknik publikasi, penawaran ide dan program, desain produk, serta pemrosesan informasi.
4.      Marketing politik melibatkan banyak disiplin ilmu, terutama sosiologi dan psikologi.
5.      Marketing politik dapat diterapkan mulai dari Pemilu hingga lobby politik di parlemen.

Untuk melakukan marketing politik, semuanya tidak bisa langsung. Oleh karena itu, para partai politik atau kandidat yang ingin melakukan marketing politik, harus melakukan proses sebagai berikut:
§         Melakukan Riset Khalayak /Pemilih  
§         Mengembangkan Strategi Pemasaran Politik. 
§         Menetapkan Program Pemasaran Politik 
§         Evaluasi &Perbaikan Model Pemasaran Politik.


Setelah proses tersebut selesai kita lakukan,, maka ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan strategi pemasaran politik., yaitu:
1.      Menciptakan Kreativitas Pesan
§        Dalam menjual ide/ pemikiran  politik kepada  konstituen  atau khalayak, harus memiliki jargon – jargon yang spesifik dan memiliki kekuatan serta mudah diingat.
§         Lihat  tentang karakter simbol – Julia Wood, 2005, West dan Turner dll
§         Kenali kebutuhan informasi masyarakat  dan lingkungannya


2.      Pesan Simpel
§         Pesan Politik  harus sederhana  agar mudah diingat oleh massa/ konstituen
§         Pesan simpel bisa  menarik perhatian  sampai bilik suara dalam Pemilu
§        Berfokus kepada sasaran yang dituju. Jadi sejalan dengan karakteristik  konstituen

3.      Gagasan Berbeda
§         Harus berani Tampil Beda dalam mengemas pesan politik
§        Mengemukakan hal yang kontroversial dalam menanggapi situasi yang berkembang.
§       Misalnya, Tidak Punya Rujukan Tunggal dalam Politik tetapi Kepemimpinan Kolektif 


4.      Pesan Efektif dan Efisien
§         Anggaran partai politik harus jelas  dalam menjalankan strategi pemasaran
§         Ada Regulasi yang mengatur anggaran partai.
§         Partai Profesional juga harus meleporkan   anggaran secara terbuka 

5.      Melayani dengan Hati
§        Bekerja untuk konstituen sepenuh hati
§        Bukan hanya pada  saat kompetisi politik lokal  dan nasional ataupun dalam rangka untuk mencari dukungan meraih jabatan publik.
§         Partai politi  mengedepankan kepentingan rakyat.

6.      Mendengarkan Tuntutan Konstituen
§         Dalam mengeksplorasi ide politik harus  berpijak kepada kebutuhan rakyat.
§         Presiden Bill Clinton  berhasil dengan strategi kampanye yang lebih banyak mendengarkan  (West dan Turner) 


7.      Membangun Hubungan
§         Pesan politik untuk mempengaruhi khalayak  harus menciptakan intimasi hubungan antara parpol dan konstituen
§         Menjaga hubungan baik lembaga – lembaga sub- ordinat partai atau sayap politik partai politik.


Naa,, setelah membaca postingan di atas,, sekarang kamu jadi lebih tahu kan apa itu marketing atau pemasaran politik?? Begitu juga hal yang aku alami.. Saat pertama kali dosenku menyebutkan judulnya,, aku agak sedikit bingung apa maksudnya.. Tapi sedikit aja ya.. Soalnya kan aku anak periklanan.. Jadi yaa ga bodoh – bodoh amat lach saat Beliau mengatakan kata pemasaran.. Hehehehe.. Photobucket

Lalu balik ke awal,, saat dijelaskan lebih lanjut mengenai pemasaran politik oleh Beliau,, maka aku jadi lebih mengerti mengenai masalah tersebut.. Dan satu hal yang aku tangkap dari pembelajaran ini ialah pemasaran politik sebenarnya digunakan untuk mempengaruhi sang pemilih agar memilih suatu kandidat atau suatu partai dengan cara diberikan imingan – imingan yang baik – baik atau enak – enak diawalnya.. Baik dengan cara menyampaikan salam disaat hari raya,, datang ke tempat yang terkena bencana alam seperti gempa, banjir, dll,, tampil dalam sebuah seminar ataupun yang lainnya.. Saat para kandidat atau para partai politik tersebut melakukan hal tersebut,, maka bagi rakyat kecil yang mudah tersentuh seperti kita pastinya akan menganggap bahwa perbuataannya tersebut sangatlah mulia dan bahkan mungkin mencerminkan dirinya.. Sehingga karena adanya iklan tersebut,, maka kita cenderung memilih dirinya.. Padahal dalam kenyataan aslinya belum tentu mereka seperti itu..

Hal seperti diataslah yang dilakukan dalam pemasaran politik.. Dan jujur saja,, dalam membuat suatu pemasaran atau iklan mengenai politik,, biaya yang digunakan tidaklah sedikit.. Melainkan sangat banyak.. Oleh karena itu,, mereka membutuhkan banyak sponsor dan dukungan agar bisa memperoleh modal  mereka kembali bahkan kalau bisa keuntungan untuk mereka.. Maka dari itu kawan,, saat kalian sudah membaca artikel mengenai pemasaran politik ini,, aku berharap kalian tidak terlalu gegabah dalam melakukan pemilihan.. Jangan hanya karena penampilan luar yang diberikan oleh mereka,, kita lalu langsung tergiur dan memilihnya.. Sebaiknya semua itu dipikirkan dengan baik – baik terlebih dahulu.. Bahkan kalau bisa bertukar pikiranlah dengan teman atau orang – orang yang kalian rasa lebih mengerti hal tersebut dari kalian agar kalian bisa memperoleh informasi yang cukup mengenai suatu partai atau suatu kandidat agar nantinya kalian tidak salah memilih..

Ini adalah negara kita.. Ini adalah tempat dimana kita dibesarkan,, memperoleh hak untuk hidup,,  mencari mata pencaharian dan lain sebagainya.. Oleh karena itu,, kita juga yang harus memberikan hasil yang terbaik dan bahkan menerima hasil yang baik pula dari tempat tinggal kita ini.. Jangan hanya mau diperintah seperti kerbau yang dicocok hidungnya.. Tapi cobalah menjadi seorang pemberani yang berani melawan yang buruk demi lingkungan tempat tinggal kalian.. Karena nantinya itu semua akan berbalik ke diri kita sendiri.. Photobucket

Dan udah,, itu dulu saran dan komentar aku mengenai postingan kali ini.. Semoga postingan aku kali ini juga lagi – lagi bisa berguna bagi kalian ya.. Semoga hari kalian menyenangkan.. Semangat..!!! Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Sumber: 
Pak. Eko Harry Susanto
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsultan_marketing_politik 
http://www.scribd.com/doc/32979272/Komunikasi-Politik-Dan-Marketing-Politik

Selasa, 05 April 2011

Psikologi Komunikasi Massa

Photobucket Photobucket Ketemu lagi kita teman... Kali ini kita ketemu dalam postinganku yang ke7 yang berjudul Psikologi Komunikasi Massa.. Dalam postingan ini,, tentu saja aku akan membahas mengenai psikologi atau perilaku yang ada di komunikasi massa.. Jadi kita langsung lanjut aja yaa..

Dalam proses perkembangan kebudayaan manusia, komunikasi massa menjadi proses dan bidang ilmu komunikasi yang mempunyai tingkat pengaruh yang cukup penting pada kehidupan manusia sehari - hari. Dapat dikatakan bahwa dalam perkembangan manusia, komunikasi massa memainkan peranan penting bagi perubahan dan dinamika sosial manusia..

Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif.. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap).. Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu..

Efek Kognitif
adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
 
Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.. Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis kawakan Roy Marten dipenjara karena kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang.. Perasaan sebel, jengkel atau marah dapat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten.. Sedangkan perasaan senang adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura.. Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut..

Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa...
  1. Suasana emosional
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita.. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan.. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka..

Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa.. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor/aktris yang sering muncul, pada akhirnya akan menang.. Oleh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang.. Kita menduga, dia pasti akan tertolong juga..

           2. Situasi terpaan (setting of exposure)

Kita akan sangat ketakutan menonton film Suster Ngesot, misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-tiang rumah berderik.. Beberpa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap.. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada waktu memberikan respons..

Faktor predisposisi individual 
Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa.. Dengan identifikasi penonton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh.. Ia merasakan apa yang dirasakan tokoh. Karena itu, ketika tokoh identifikasi (disebut identifikan) itu kalah, ia juga kecewa; tapi ketika identifikan berhasil, ia gembira..
  
Efek Konatif
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas.. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru.. Bahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama..

Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa memang tidak bergantung hanya ada unsur stimuli dalam media massa saja. Kita memerlukan teori psikologi yang menjelaskan peristiwa belajar semacam ini. Teori psikolog yang dapat mnejelaskan efek prososial adalah teori belajar sosial dari Bandura. Menurutnya, kita belajar bukan saja dari pengelaman langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan (modeling). Perilaku merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampila tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita.

Bandura menjelaskan proses belajar sosial dalam empat tahapan proses:  
1. proses perhatian 
    Permulaan proses belajar ialah munculnya peristiwa yang dapat diamati secara langsung atau tidak 
    langsung oleh seseorang.. Peristiwa ini dapat berupa tindakan tertentu (misalnya menolong orang 
   tenggelam) atau gambaran pola pemikiran, yang disebut Bandura sebagai “abstract modeling” (misalnya 
    sikap, nilai, atau persepsi realitas sosial).. Kita mengamati peristiwa tersebut dari orang-orang sekitar
    kita.. Bila peristiwa itu sudah diamati, terjadilah tahap pertama belajar sosial: perhatian.. Kita baru
    mempelajari sesuatu bila kita memperhatikannya.. Setiap saat kita dapat menyaksikan berbagai 
    peristiwa yang dapat kita teladani, namun tidak semua peristiwa itu kita perhatikan.

2. proses pengingatan (retention)
    Perhatian saja tidak cukup menghasilkan efek prososial.. Khalayak harus sanggup menyimpan hasil 
    pengamatannya dalam benak - benaknya dan memanggilnya kembali ketika mereka akan bertindak
    sesuai dengan teladan yang diberikan.. Untuk mengingat, peristiwa yang diamati harus direkam dalam 
    bentuk imaginal dan verbal.. Yang pertama disebut visual imagination, yaitu gambaran mental 
    tentang peristiwa yang kita amati dan menyimpan gambaran itu pada memori kita.. Yang kedua 
    menunjukkan representasi dalam bentuk bahasa. Menurut Bandura, agar peristiwa itu dapat diteladani, 
    kita bukan saja harus merekamnya dalam memori, tetapi juga harus membayangkan secara mental 
    bagaimana kita dapat menjalankan tindakan yang kita teladani.. Memvisualisasikan diri kita sedang 
    melakukan sesuatu disebut seabagi “rehearsal”..
 
3. proses reproduksi motoris 
    Proses reroduksi artinya menghasilkan kembali perilaku atau tindakan yang kita amati..  Tetapi apakah 
    kita betul-betul melaksanakan perilaku teladan itu bergantung pada motivasi? Motivasi bergantung ada 
    peneguhan.. Ada tiga macam peneguhan yang mendorong kita bertindak: peneguhan eksternal, 
    peneguhan gantian (vicarious reinforcement), dan peneguhan diri (self reinforcement). Pelajaran 
    bahasa Indonesia yang baik dan benar telah kita simpan dalam memori kita.. Kita bermaksud 
    mempraktekkannya dalam percakapan dengan kawan kita.. Kita akan melakukan hanya apabila kita 
    mengetahui orang lain tidak akan mencemoohkan kita atau bila kita yakin orang lain akan menghargai 
    tindakan kita.. Ini yang disebut peneguhan eksternal.. Jadi, kampanye bahasa Indonesia dalam TVRI 
    dan surat kabar berhasil, bila ada iklim yang mendorong penggunaan bahasa Indoensia yang baik dan 
    benar..

4. proses motivasional
    Kita juga akan terdorong melakukan perilaku baik bila kita melihat orang lain yang berbuat sama 
    mendapat ganjaran karena perbuatannya.. Secara teoritis, agak sukar orang meniru bahasa Indonesia 
    yang benar bila pejabat-pejabat yang memiliki reputasi tinggi justru berbahasa Indonesia yang salah.. 
    Kita memerlukan peneguhan gantian.. Walaupun kita tidak mendapat ganjaran (pujian, penghargaan, 
    status, dan sebagainya), tetapi melihat orang lain mendapat ganjaran karena perbuatan yang ingin kita 
    teladani membantu terjadinya reproduksi motor..

    Akhirnya tindakan teladan akan kita lakukan bila diri kita sendiri mendorong tindakan itu.. Dorongan 
    dari diri sendiri itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal..
          Kita akan mengikuti anjuran berbahasa Indonesia yang benar bila kita yakin bahwa dengan cara itu 
    kita memberikan kontribusi bagi kelestarian bahasa Indonesia..

Dari banyaknya penjelasan diatas,, maka kita dapat menyimpulkan bahwa psikologi massa ialah suatu proses mental dan perilaku kolektif yang ditujukan untuk perubahan sosial.. Dan dalam kasus ini,, tokoh utamanya ialah orang yang bertindak sebagai inisiator dan bukan aktor tunggal yang bekerja sendiri dalam gerakan sosial tersebut..
Komunikasi massa pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian,, yaitu komunikasi massa positif seperti contohnya pidato dan komunikasi massa negatif seperti contohnya demonstrasi.. Oleh karena itu,, psikologi komunikasi massa yang dihasilkanpun berbeda - beda tergantung motifnya.. positif atau negatif.. Sehingga yang saya tangkap dari kuliah ini ialah psikologi komunikasi massa sangat berpengaruh terhadap keseharian kita.. Terutama mereka yang bergabung dalam suatu komunitas..

Sekian teman postinganku yang ketujuh ini.. semoga bermanfaat bagi kalian yaa.. Photobucket Photobucket jangan lupa kembali lagi saat postingan ke 8 nanti yaa.. Photobucket Photobucket



sumber:
http://komunikasi-samsul-huda.blogspot.com/2009/04/psikologi-komunikasi-massa.html 
http://kommabogor.wordpress.com/2007/12/31/efek-komunikasi-massa-kognitif-afektif-behavioral/
http://kapita-fikom-915080061.blogspot.com/